Yogyakarta, BPPM- Sebagai langkah pengembangan sistem penyelenggaraan data gender dan anak di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan beberapa langkah pengembangan antara lain untuk melengkapi dan memperdalam pemahaman terhadap data terpilah gender dan anak yang sudah di kompilasikan setiap tahun, diharapkan juga dilakukan analisis isu-isu gender dari masing-masing bidang untuk menemukenali isu-isu gender apa saja yang ada di masing-masing bidang, mencakup bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, ketenagakerjaan serta perlindungan perempuan dan anak.
Dengan Analisis isu tersebut diharapkan akan mempermudah pengguna data gender dan anak untuk memahami isu gender dan anak apa saja yang masih ada di DIY dan membutuhkan perhatian semua fihak. Untuk mewujudkan adanya analisis data tersebut, dilakukan FGD analisis data untuk menggali informasi terkait dengan isu yang ada di masing-masing bidang. Dari diskusi ini diharapkan muncul: catatan tentang isu gender apa saja yang ada dimasing-masing bidang, apa saja yang sudah dilakukan lembaga terkait untuk mengurangi kesenjangan tersebut dan rekomendasi untuk mengatasi isu gender dan anak tersebut.
FGD ini akan menghadirkan narasumber dari pelaksana teknis daerah pada bidang terkait. Juga menghadirkan para SKPD terkait di Kabupaten/Kota. FGD ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2016 di BPPM dengan fokus pada bidang Kependudukan dan Pendidikan. Hadir dalam kesempatan ini Kepala BPS DIY Bambang Kristianto dan perwakilan dari dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta dari Kabupaten lainnya.
Beberapa isu penting yang muncul dari diskusi ini antara lain isu meningkatnya angka pertumbuhan pendudukan, perkawinan usia anak, serta angka putus sekolah. (AN)
Kepala BPS DIY hadir dalam diskusi Analisis Isu Gender dan anak
10 Mei 2016 di BPPM