27 Maret 2017 - BY Admin

Audiensi Antara Saemaul Global Foundation Dengan Gubernur DIY

Yogyakarta, BPPM - Jum’at, tanggal 24 Maret 2017 bertempat di Gedong Wilis Kepatihan Yogyakarta dilakukan Audiensi antara Gubernur DIY dengan Saemaul Global Foundation ( SGF). Audiensi dipimpin oleh Direktur SGF Indonesia Hong Seun Hoon, pada kesempatan tersebut Gubernur berkenan menemui langsung dengan didampingi oleh Kepala BPPM DIY dan BKPM DIY.

 

Dalam kesempatan itu Direktur SGF mengucapkan terimakasih atas kesediaan beliau menerima kedatangan Tim , sekaligus menyampaikan program-program yang dilakukan di Yogyakarta. Ada 3 tiga Program yang dilakukan di desa ke tiga wilayah desa sebagai percontohan Saemaul Undong , diantaranya :

a. Desa Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul;

b. Desa Bleberan, Kec. Playen, Kab. Gunungkidul;

c. Desa Ponjong, Kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul.

 

Disetiap desa ada 2 (dua) orang petugas /relawan dari Korea dengan program disesuaikan dengan potesi yang ada di desa masing-masing.

1. Desa Bleberan, dengan Program perbaikan infrastuktur air bersih yang dikelola oleh masyarakat melalui BUMdesa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini karena desa Bleberan mempunyai permasalahan kekurangan air bersih pada musim kemarau.

2.Desa Ponjong, program utamanya adalah Peternakan Sapi yang mekanisme pengelolaannya diserahkan pada BUMdesa.

3. Desa Sumbermulyo dengan Program pengelolaan sampah melalui kegiatan BANK SAMPAH dan Pembudidayaan Benih padi, semua program tersebut dijalankan melalui BUMDesa.

 

Gubernur Menyampaikan bahwa program Saemaul Undong harus tetapmengedepankan pendekatan yang di sesuaikan dengan kultur masyarakat DIY, utamanya Gunungkidul, agar program berjalan dengan lebih cepat. Beliau juga mengharapkan dibuka kesepakatan bersamaantara Saemaul Undong dengan UGM dan Pemda DIY sehingga Pemda DIY bisa mengikuti tahap demi tahap. Beliau khawatir kalau Saemaul Undong ini hanya sekedar kerjasama dengan UGM dan sekedar memobilisasi masyarakat dalam konteks riset, maka Pemda akan susah untuk ikut berperan. Gubernur menyampaikan bahwa Pemda juga sudah mempunyai kebijakan yaitu “Desa Mandiri dan Berbudaya”.

 

Menurut Gubernursegera dilakukan perbaikan infrastuktur air bersih, karena program PDAM belum masuk ke desa-desa, sehingga desa harus bisa memenuhi kebutuhan airnya secara swadaya. Karena Korea sudah punya model dan relawan, beliau berharap ke 3 desa yang sudah dijadikan lokasi tersebut dijadikan model antara Pemda, Saemaul Undong dan UGM. Dengan berhasilnya Saemaul Undong inidi harapkan pemimpin Indonesia dan Pemimpin Korea sepakat bahwa Saemaul Undong ini dapat menjadiRole Model di desa lainnya, - Atun -

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?