Yogyakarta , BPPM, Bahwa peserta youth camp PKBI DIY yang melakukan audiensi ke kantor BPPM. Salah satu juru bicara dari PKBI DIY, Eko menyampaikan bahwa mereka menyampaikan isu- isu yang dibawa oleh remaja di DIY antara lain, tentang masalah siswi ktd yang tidak mendapatkan hak pendidikan atau siswi korban ktd yang kemudian di keluarkan dari sekolahnya. Karena kasus ktd itu bisa terjadi karena perkosaan, pencabulan dari gurunya dan yang paling penting adalah kurangnya informasi kesehatan reproduksi remaja.
Berkaitan dengan kebijakan sekolah itu sudah di bawah dinas- dinas pendidikan yang terkait, sehingga sekolah mengikutinya. Apabila sekolah seperti MAN, MI itu peraturan tetap di bawah Departemen Agama. Hak akan pendidikan itu di miliki oleh setiap anak baik itu remaja sekolah maupun remaja yang ada dijalanan.
Kemudian apabila terjadi kasus kekerasan itu bisa melaporkan ke bppm, karena BPPM memnag lembaga yang menangani kasus kasus kekerasan terhadap perempuan. Remaja juga membutuhkan layanan kesehatan yang ramah remaja , hal itu di sebabkan karena banyak remaja di yogyakarta ini ketika akan konsultasi sudahdi stigma oleh petugas kesehatan, dan juga berkaitan jam buka layanan puskesmas yang tidak menyesuaikan dengan jam pulang sekolah.
Selain itu juga, perlu jam khusus agar pendidikan kesehatan reproduksi masuk ke muatan lokal di sekolah. Sehingga dengan informasi yang detail,baik remaja di sekolah dan di luar sekolah sudah memahami benar pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi penting di berikan sejak dini.