Yogyakarta, DP3AP2 DIY (14/04/2022) – Sekolah terpadu dengan pengasuhan foster care dengan konsep asrama menjadi wacana dalam pertemuan hari ini, Selasa (12/04) antara Gubernur dan Sekda DIY dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY serta OPD terkait.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta ini adalah pemaparan konsep tentang pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak di DIY.
Selama ini aksi kenakalan anak di jalanan bisa mengakibatkan anak kehilangan kesempatannya untuk memperoleh pendidikan formal di sekolah. Hal ini menjadi perhatian khususnya bagi Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan kita semua.
Untuk itulah Pemda DIY bersama OPD terkait berupaya mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Bersama DP3AP2 DIY, Pemda DIY merancang untuk membuat sebuah boarding school berbasis foster care, yakni sekolah terpadu dengan pengasuhan anak melalui upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik bagi anak (foster care).
Direncanakan tanah seluas 5 hektar di Pundong akan dijadikan boarding school berbasis foster care ini. Tanah di Pundong yang pada waktu itu dibangun untuk training bencana gempa akan ditata kembali menjadi boarding school dengan tambahan peralatan dan fasilitas.
Pemerintah DIY mencoba melakukan pengawasan-pengawasan bagi orang tua yang mempunyai masalah dengan anaknya.
“Lebih baik, bisa nggak dititipkan yang selama ini juga sudah kita coba di DP3AP2 dan Dinsos sudah ngopeni (merawat) anak-anak yg orang tuanya tidak nerima lagi kita berikan fasilitas yg lebih baik, tempat pendidikan maupun tempat training keterampilan dan sebagainya untuk di Pundong itu, sehingga asal dia bersedia untuk tinggal di situ ya dia bisa tetap bersekolah,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan “Sesuai arahan dari Ngarso Dalem, di Pundong masih banyak lahan yang bisa kita gunakan di sana, nanti pembinaan bagi anak-anak itu akan kita arahkan kesana, itu nanti Pak Didik selaku Kepala Dinas Dikpora akan menyusun kurikulum disana, jadi semacam boarding school untuk anak-anak yang membutuhkan tak terkecuali anak-anak yang berpotensi itu akan kita arahkan kesana, jangan sampai anak itu putus sekolah dikeluarkan dari sekolah,” ucapnya.
Aji menambahkan, “Selain itu, Ngarso Dalem juga memberikan arahan kemungkinan-kemungkinan foster parent, itu adalah kita mencarikan orang tua angkat atau orang tua asuh, kerjasama dengan lembaga-lembaga baik itu nasional maupun internasional yang akan membiayai secara finansial,” imbuhnya.
Aji menyampaikan satu lagi pesan dari Ngarso Dalem, supaya program ‘Kembali Ke Sekolah’ yang dulu pernah dilakukan oleh Pemerintah agar kembali dilaksanakan. “Siapapun menemukan anak di usia sekolah tetapi tidak bersekolah silahkan untuk mengantarnya di sekolah terdekat, nanti dibiayai Pemerintah, diberi beasiswa,” tegasnya.
Adapun Erlina Hidayati Sumardi, S.IP., M.M., Kepala DP3AP2 menyampaikan agenda pertemuan hari ini adalah pemaparan mengenai penanganan baik untuk anak-anak yang bermasalah dan pencegahan supaya anak-anak yang lain tidak kemudian melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Hal ini disampaikan olehnya usai pertemuan dengan Sri Sultan.
“Untuk penanganan kita usulkan adanya suatu tempat terpadu untuk anak-anak ini agar nantinya bisa dibina dengan lebih baik, jadi merupakan program besar yang disampaikan, kemudian dibahas dan ada arahan dari Bapak Gubernur yang sangat bagus,” jelasnya.
sumber : humas jogja