26 April 2021 - BY Admin

DP3AP2 DIY Beri Jalan pada Perempuan Potensial

Yogyakarta, DP3AP2 DIY – Untuk meningkatkan partisipasi perempuan di parlemen dan perempuan sebagai pengambil keputusan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY menyelenggarakan pelatihan Peningkatan Kapasitas Perempuan Potensial, Senin (19/04). Saat ini angka partisipasi perempuan di parlemen di DIY masih di angka 16,36%.

Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengatakan ke depan akan ada strategi menuju pemilihan legislatif pada 2024, salah satunya melalui pelatihan ini. “Membutuhkan kontribusi dari perempuan potensian yang nantinya maju ke pemilihan anggota legislatif [pileg], walaupun peserta belum tentu semua bisa memutuskan saat ini [terkait dengan pencalonan diri],” kata Erlina.

Meskipun belum tentu semua peserta pelatihan mencalonkan diri dalam pemilihan anggota legislatif, setidaknya DP3AP2 DIY memberikan pemahaman dan persiapan sejak awal. Berkaca pada pileg sebelumnya, untuk pileg ke depan DP3AP2 DIY tidak akan melepaskan calon legislatif perempuan dalam konstelasi tersebut.

Akan ada dukungan terhadap para perempuan potensial, salah satunya terkait promosi. Tidak hanya untuk beberapa partai, tapi untuk semua partai. “Sangat mungkin [perempuan potensial ini] akan dilirik sama partai. Target kami 30 persen [perempuan menempati kursi legislatif] pada 2024,” katanya.

Menurut Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY, Nelly Tristiana, perempuan potensial yang mengikuti pelatihan berasal dari para perempuan yang bergabung dalam Badan Permusyawaratan Kalurahan, anggota partai politik dan lainnya. Total peserta sebanyak 30 orang.

“Kami berharap mereka berani mengambil kesempatan itu. Kalau mau mengubah kebijakan, harus berada di posisi pengambil kebijakan,” kata Nelly.

Pada pileg sebelumnya, sebanyak 60% caleg di DIY merupakan perempuan. Namun yang lolos dan menjadi anggota legislatif hanya sekitar 17%. Banyak faktor internal dan eksternal caleg perempuan yang menjadi penyebabnya, salah satunya perluadanya peningkatan kompetensi agar masyarakat semakin percaya dan familiar dengan para perempuan potensial ini.

Partisipasi perempuan dalam parlemen merupakan satu dari tiga tiga indikator dalam Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Dua indikator lain yaitu sumbangan pendapatan perempuan dan perempuan sebagai tenaga profesional. Pada 2019, Indeks Pemberdayaan Gender DIY menempati urutan ke sepuluh nasional. Peringkat ini naik dari tahun sebelumnya pada peringkat 2018. (Adv)

 

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?