22 Desember 2021 - BY Admin

Dukungan Psikososial Bagi Santri/Santriwati Pondok Pesantrem Ansharullah

Gunung Kidul, DP3AP2 DIY (22/12/2021) – Setelah dari Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, melanjutkan kunjungan untuk memberikan dukungan psikososial bagi santri/santriwati di Pondok Pesantren Ansharullah Gunung Kidul. Bintang disambut oleh pimpinan, para pengelola, dan santri pondok pesantren. Dalam kunjungan itu, Bintang memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas berdirinya Pondok Pesantren Ansharullah karena telah menerima anak untuk bersekolah tanpa dikenakan biaya (gratis). Ustadz dan para pendamping di sana juga mengajar tanpa dibayar. “Didirikannya pondok pesantren ini tanpa bayar juga para ustadz dan pendamping yang mendampinginya itu adalah sukarelawan, ini apresiasi yang setinggi-tingginya kami sampaikan. Anak-anak disini tentu kita sangat mengakui sekali bahwa anak-anak ini adalah tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtuanya memang anak-anak ini adalah menjadi tanggung jawab kita bersama”, tuturnya.

Untuk menjaga hubungan baik antara santri dengan pengurus pondok, pengurus pondok berinisiatif menerapkan pola hubungan layaknya orangtua dengan pembiasaan santri memanggilnya umi dan abi. Bukan seperti antara ustadz atau ustadzah dengan santri, sehingga dengan adanya ikatan yang kuat, ketika ada persoalan yang sepele santri akan melapor ke umi atau abi.

Dalam kesempatan ini, Bintang berkesempatan berdialog dengan santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Ansharullah di Gunung Kidul. Santriwan menanyakan kiat-kiat apa saja yang dilakukan agar menjadi menteri meskipun dengan segala keterbatasan yang dimiliki.

Dialog dilakukan di Pondok Pesantren Ansharullah. Beliau merupakan Ketua Pondok Pesantren Ansharullah yang menjadi tempat mengenyam pendidikan untuk anak-anak dari berbagai daerah yang terdampak bencana, anak yatim piatu atau anak yang masih ada kedua orangtuanya. Tampak mendampingi dalam acara itu, Bupati Gunung Kidul, H. Hamta, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi.

Menurut Bintang, berapapun jumlah santri yang ada di Pondok Pesantren Ansharullah dan dari mana asal mereka harus memenuhi hak anak karena sudah menjadi kewajiban. ”Berapa jumlah santri yang ada di pondok pesantren, apakah mereka merupakan anak yatim piatu atau terdampak bencana, dan mereka tidurnya di mana. Karena mereka memiliki hak yang harus kita penuhi,” ucap Bintang kemarin (20/12).

Bintang tidak lupa memberikan jawaban dari pertanyaan santriwan. “Kiat-kiat yang harus dilakukan itu berdoa dan berusaha karena ketika sudah berusaha kita jangan lupa untuk berdoa dan selalu beribadah. Gapailah cita-cita kalian, jika bisa jangan hanya menjadi menteri tetapi jadilah presiden”, jawabnya.

Berbeda dengan pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh santriwan kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, santriwati bernama Ummu , bertanya terkait apa yang dapat dilakukan oleh seseorang yang mendapat perlakuan tidak baik atau jika terjadi kekerasan. “Ibu, apa yang dapat dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan perlakuan buruk dan apakah ada tempat untuk melaporkan hal tersebut?” tanyanya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjawab pertanyaan kedua dari santriwati. “Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki Unit Pelayanan Terpadu (UPT)  atau nomor pengaduan yang dapat dihubungi dan ada juga satgas yang bertugas. Kementerian memiliki layanan SAPA 129, untuk melayani pengaduan apabila ada tindak kekerasan atau para pendamping, jika di pondok pesantren dapat melaporkannya kepada pembimbing terlebih dahulu dan nanti pembimbing dapat melaporkannya ke Unit Pelayanan Terpadu (UPT)”.

Dalam kunjungannya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan sebuah bingkisan untuk santriwan dan santriwati yang berisi kebutuhan dan alat mandi seperti sabun, sampo, dan sikat gigi. Selain itu, Menteri juga memberikan kenang-kenangan dan simbolis kepada Ketua Pondok Pesantren Ansharullah, tidak lupa juga memberikan boneka tangan, buku cerita, dan buku bergambar untuk anak Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak (TK) yang bersekolah di Pondok Pesantren Ansharullah. Pada akhir acara ditutup dengan berdoa, kemudian foto Bersama dengan santriwati dan foto bersama santriwan.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?