7 Oktober 2014 - BY Admin

Ekspose Kajian Data Prevalensi Kekerasan Terhadap Anak DIY

Yogyakarta, BPPM-Kekerasan terhadap anak adalah termasuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan menjadi masalah sosial dan kesehatan di seluruh dunia. Kekerasan terhadap anak itu dapat berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual, penelantaran dan eksploitasi .Berbagai kekerasan terhadap anak tersebut yang bisa menimbulkan dampak jangka pendek, menengah, dan panjang. Dampak langsung yang bisa dialami adalah cedera fisik, gangguan psikis dan gangguan kesehatan termasuk gangguan kesehatan seksual reproduksi. Dampak jangka menengah dan jangka panjang adalah perubahan perilaku menyimpang ketika dewasa dan sangat memungkinkan menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.

 

Sampai saat ini angka kekerasan terhadap anak terus meningkat, setidaknya hal tersebut ditunjukkan oleh data kejadian kekerasan yang dilaporkan dan ditangani oleh pihak terkait. Anak-anak menjadi korban kekerasan baik di masyarakat maupun rumah mereka. Pelecehan seksual terhadap anak-anak perempuan banyak terjadi dan seringkali berdampak lama pada ekologi sosialnya.Gambaran kejadian dan hasil pelaporan terjadinya kekerasan terhadap anak tersebut, belum bisa menggambarkan dengan senyatanya tingkat kekerasan pada anak yang sebenarnya. Banyak kejadian kekerasan pada anak yang tidak dilaporkan dan ditindaklanjuti, sehingga tidak tercakup dalam data-data kejadian kekerasan pada anak. Oleh karena itu diperlukan penelitian integratif tentang kekerasan terhadap anak dan investigasi tentang sebab kekerasan tersebut terjadi.

 

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) data tentang kekerasan pada anak yang ditangani oleh lembaga berwenang pada tahun 2012 adalah sebanyak 125 kasus (BPPM DIY: 2012). Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan kasus pada tahun 2011 yang mencapai 195 kasus.Jenis kekerasan yang paling banyak di alami oleh anak adalah kekerasan seksual dan kekerasan fisik. Apabila dilihat dari pelaku tindak kekerasan maka terlihat bahwa orang-orang terdekat menjadi orang yang paling banyak melakukan kekerasan yaitu anggota keluarga, teman, pacar dan orang di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

 

Penting untuk ditekankan bahwa pengetahuan dan pengenalan faktor risiko yang spesifik dan berbagai faktor perlindungan terhadap anak di Indonesia masih sangat kurang. Untuk itu  Pemda DIY melalui BPPM tahun ini melakukan kajian prevalensi kekerasan terhadap anak yang mengambil 502 subjek dari 5 kabupaten dan kota di DIY. hasil dari kajian ini kemudian di sosialisasikan kepada para pemangku kepentingan dlaam sebuah ekspose yang dilaksanakan  tanggal 6 Oktober 2014 di Hotel grage.

 

Harapannya hasil kajian ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil kekerasan terhadap anak yang terjadi di DIY dan menjadi masukan penting bagi para pengambil kebijakan untuk menentukan program dan kegiatan dalam perlindungan anak di masa datang. (AN)

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?