Yogyakarta, BPPM- Jumlah penduduk DIY menurut sensus penduduk tahun 2010 sejumlah 3.452.390 jiwa, yang terdiri dari 1705404 penduduk laki-laki dan 1746986 penduduk perempuan. Sedangkan jumlah penduduk miskin, yaitu penduduk yang konsumsinya berada di bawah garis kemiskinan, pada Maret 2010 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 577, 30 ribu orang, turun sebesar 8,5 ribu orang dibanding tahun 2009 yang berjumlah 585,8 ribu orang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memanggulangi kemiskinan, diantaranya dengan menekan pertumbuhan dan sekaligus mengurangi penduduk miskin sebagai prioritas pertama dalam pembangunan di Provinsi DIY.
Penanggulangan kemiskinan melalui pengurangan biaya pendidikan dan kesehatan menjadi alternatif utama, dengan harapan keluarga miskin dapat lebih fokus dalam melakukan aktivitas ekonomi. Pengurangan biaya pendidikan dan kesehatan tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi dapat dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat dengan dilandasi semangat kebersamaan dan keberpihakan kepada keluarga miskin. Dalam pelaksanaan program harus memberikan ruang kepada masyarakat untuk membangun dirinya sendiri, dalam bentuk mobilisasi dan pemantapan seluruh potensi masyarakat.
Kemiskinan menyebabkan kualitas kesehatan menjadi rendah. Kesehatan yang rendah mengakibatkan mobilitas dan aktivitas menjadi rendah baik dalam aktivitas ekonomi maupun tingkat produktivitasnya.. Aktivitas ekonomi dan tingkat produktivitas yang rendah menyebabkan pendidikan menjadi rendah karena terbatasnya biaya yang tersedia untuk pendidikan. Pendidikan yang rendah akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya tindak kekerasan. Kesemuanya ini merupakan lingkaran setan yang mengakibatkan ketidakmampuan dan keterbelakangan menjadi permanen.
Pengembangan desa PRIMA (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) memberikan alternatif pilihan cara dalam upaya pemberdayaan perempuan dalam pengurangan beban biaya kesehatan dan pendidikan perempuan keluarga miskin, dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, serta mengkoordinasikan berbagai program pemberdayaan perempuan dari instansi terkait, LSM, Organisasi Perempuan dan Organisasi Kemasyarakatan. Melalui cara ini diharapkan peran perempuan meningkat sehingga taraf hidup ekonomi, pendidikan dan kesehatan meningkat pula.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Provinsi DIY pada tahun 2011 telah menyelenggarakan kegiatan Inisiasi Desa PRIMA di 5 desa.. Lima calon desa PRIMA tersebut adalah :
Langkah awal kegiatan inisiasi desa PRIMA ini didahului dengan sosialisasi Model desa PRIMA kepada Kepala Desa beserta Perangkatnya, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Karangtaruna, PKK Desa dan perwakilan pemerintah Kecamatan, di calon lokasi desa PRIMA. Melalui sosialisasi ini diharapkan mereka faham dan mengerti tentang keberadaan desa PRIMA di wilayahnya, sehingga kedepannya mereka juga ikut berpartisipasi dalam memajukan serta mengendalikan desa PRIMA tersebut. Kegiatan Sosialisasi telah dilaksanakan pada bulan Maret 2011.
Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan pelatihan kepada kelompok sasaran yaitu perempuan pelaku usaha yang ada di lokasi sasaran. Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 19 April 2011 dengan materi meliputi managemen usaha, managemen keuangan maupun ketrampilan mengolah berbagai Sumber Daya Alam yang ada di desa tersebut.
Sebagai tahapan akhir dari kegiatan inisiasi desa PRIMA adalah dengan pemberian bantuan dana stimulan sebagai modal awal pelaksanaan Desa PRIMA. Kelengkapan untuk pencairan bantuan dana stimulan adalah dengan mengajukan proposal kepada Gubernur DIY melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Provinsi DIY.