Yogyakarta, DP3AP2 DIY (06/10/2021) - Berdasarkan data secara nasional, usaha mikro memberikan kontribusi sebesar 30,25% bagi produk domestik bruto di mana sebagian besar dilakukan oleh perempuan. Kepala rumah tangga perempuan yang berusaha sendiri sebesar 37,91%, lebih besar dibandingkan laki-laki sebesar 22,34%, dan perempuan yang berusaha sendiri ini sebagian besar ada di usaha mikro. Tingkat kesetaraan dalam berwirausaha antara perempuan dan laki-laki yang paling tinggi adalah di Kawasan Asia Pasifik, dengan rasio kegiatan antar gender sebesar 1,01 (Global Entrepreneurship Monitor 2019, Katadata). Berdasarkan data BPS, SE2016-lanjutan, 2019, 43,45% pelaku usaha mikro kecil berjenis kelamin perempuan.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa potensi kewirausahaan perempuan di Indonesia memegang peranan yang sangat penting. Perempuan bukan sekedar angka atau penambah pemasukan dalam keluarga tetapi memiliki peran yang cukup vital dalam peningkatan ekonomi keluarga maupun nasional. Untuk itu, diperlukan dorongan, dukungan, serta fasilitasi agar perempuan dapat menyadari serta memaksimalkan potensinya untuk turut serta dalam pembangunan melalui partisipasi di sektor ekonomi.
Pemberdayaan pada kelompok perempuan dilakukan dengan pemberdayaan ekonomi melalui pembentukan Desa PRIMA (Perempuan Indonesia Maju Mandiri). Desa Prima adalah desa yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan melalui peningkatan produktivitas ekonomi dengan memanfaatkan semua potensi yang ada dan melibatkan segenap peran lintas sektor terkait, untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera. DP3AP2 DIY menginisiasi dan melakukan pendampingan hingga pembinaan rutin kepada kelompok-kelompok Desa PRIMA yang menyasar kaum perempuan pada kategori miskin dan rentan miskin agar terjadi penurunan tingkat kemiskinan di wilayah-wilayah yang dianggap berpotensi maupun yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Sehingga diharapkan perempuan semakin berperan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga pada tingkat mikro dan meningkatkan kualitas hidup bangsa pada tingkat makro.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut sangat banyak ragam caranya, baik melalui pemberdayaan, pemahaman tentang kesetaraan gender, peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga, pengendalian penduduk maupun pendewasaan usia perkawinan. Mengurangi penduduk miskin juga merupakan prioritas karena kemiskinan menyebabkan kualitas kesehatan menjadi rendah, selanjutnya kesehatan yang rendah mengakibatkan mobilitas dan aktivitas menjadi rendah, baik dalam aktivitas ekonomi maupun tingkat produktivitasnya. Aktivitas ekonomi dan tingkat produktivitas yang rendah menyebabkan pendidikan menjadi rendah karena terbatasnya biaya yang tersedia untuk pendidikan. Pendidikan yang rendah akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya tindak kekerasan. Lingkaran inilah yang mengakibatkan ketidakmampuan dan keterbelakangan menjadi permanen.
Dalam memutuskan rantai lingkaran kemiskinan, salah satunya usaha yang dilakukan adalah dengan menitikberatkan pada pemberdayaan dan peningkatan produktivitas kaum perempuan, karena secara kultural perempuan memegang peranan penting, baik di keluarga maupun di masyarakat. Keterlibatan perempuan bukanlah beban atau hambatan dalam pembangunan, melainkan menjadi salah satu potensi dan aset dalam pembangunan. Partisipasi perempuan di sektor ekonomi diakui telah membawa kontribusi yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Usaha yang ditekuni anggota kelompok Desa PRIMA juga beragam, mulai dari aneka olahan makanan kemasan, ritel, jasa, catering, modiste, batik, kerajinan tangan dan sebagainya. Dari tahun 2008 sampai saat ini sudah terbentuk 112 Desa PRIMA dan pada triwulan ke 4 tahun 2021 akan dibentuk 3 Desa PRIMA baru. Dari segi pemasaran, di Kulon Progo sendiri sudah ada outlet yang memasarkan produk-produk Desa PRIMA, yaitu Mitra Demaya Mart sebagai hasil kolaborasi dari pendamping, forum Desa PRIMA Kulon Progo, dan investor. Pelatihan dan perluasan jejaring juga senantiasa diupayakan demi keberlanjutan serta peningkatan kualitas usaha dan ketahanan ekonomi perempuan, kelompok Desa PRIMA.
Oleh sebab itu program Desa Prima dapat terus berperan menanggulangi kemiskinan melalui upaya ekonomi dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan seluruh potensi, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Sasaran dari Program DESA PRIMA adalah perempuan dari keluarga miskin agar terjadi penurunan tingkat kemiskinan di wilayah-wilayah yang dianggap berpotensi dan memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Melalui program ini diharapkan perempuan semakin berperan dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.