19 Januari 2011 - BY Admin

Kunjungan Lapangan Komisi D DPRD Provinsi DIY

altYOGYAKARTA, BPPM-Setelah sekian lama bermitra, pada  hari Senin 17  Januari 2011 Komisi D DPRD Provinsi DIY dalam rangka fungsi pengawasan telah mengadakan kunjungan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dilaksanakan oleh BPPM Provinsi DIY. Untuk kali ini rombongan Komisi D DPRD Provinsi DIY meninjau Pusat Pelayanan Terpadu ”REKSO DYAH UTAMI”  dilanjutkan dengan meninjau desa PRIMA. Lokasi desa Prima yang dituju adalah Desa PRIMA ”TRI MANUNGGAL ” yang berada di desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Rombongan diterima di balai desa Hargorejo, disana anggota kelompok desa PRIMA sudah menunggu, dan siap melaporkan pelaksanaan kegiatan kelompok desa PRIMA. Dalam sambutan singkatnya ketua rombongan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan rombongan ke desa Hargorejo adalah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kelompok usaha ekonomi perempuan yang tergabung dalam kelompok desa PRIMA ”TRI MANUNGGAL”  serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi.

 


Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup perempuan, BPPM Provinsi DIY mulai tahun 2009 telah membentuk suatu kelembagaan di suatu desa / kalurahan yang selanjutnya dinamakan desa PRIMA kepanjangan dari Perempuan Indonesia Maju Mandiri. Kriteria penetapan Desa PRIMA salah satunya adalah jumlah KK miskin yang tinggi, dengan didukung oleh  potensi yang ada di desa tersebut yang memungkinan untuk dikembangkan. Terkait dengan hal tersebut, maka desa Hargorejo yang memiliki KK miskin sejumlah 1117 jiwa, dengan berbagai sumber daya yang dimiliki dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ditetapkan sebagai salah satu desa PRIMA dengan nama desa PRIMA ”TRI MANUNGGAL”. Pada tahun yang sama mendapat bantuan modal dari Pemerintah Provinsi DIY cq. BPPM sejumlah Rp. 37.500.000,-. yang dikelolaan oleh Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) ”TRI MANUNGGAL ”. Dalam laporan singkatnya kelompok kelompok menjelaskan bahwa pada awalnya jumlah anggota ada 24 orang yang terbagi dalam 6 kelompok dengan jenis usaha : Pembuatan Gula Kelapa; Penggilingan Tepung; Ikan nila krispy; Pengolahan Limbah Plastik; Anyaman Bambu; Rempeyek.

alt

Selama kurang lebih 12 bulan, jumlah anggota menjadi 64 orang yang terbagi dalam 16 kelompok dengan jenis usaha yang bertambah pula, seperti : Jamu, Pembuatan Tas Rajut; Pembuatan Sapu Lidi; Kacang Goreng; Kripik Singkong; Wingko babat; Pembuatan Genteng dari tanah liat; Jamur . Dilihat dari perkembangan uangnya, sampai dengan bulan Desember 2010  jumlah uang yang beredar mencapai Rp. 78.035.000,- dan jasa / laba  bersih yang diterima sejumlah  Rp. 3.061.723. Disisi lain permasalahan serta kendala yang dihadapi diantaranya : 

  1. keterbatasan modal;
  2. keterbatasan ketrampilan anggota dalam mengolah hasil produksi;
  3. jaringan pemasaran yang terbatas;
  4. sarana dan prasara produksi yang masih minim;
  5. belum dimilikinya PIRT.

Pengurus dan Anggota kelompok desa PRIMA “TEGUH MAKARYO” mengharapkan agar  Komisi D DPRD Provinsi DIY melalui mitra kerjanya bisa membantu mencarikan solusi atas permasalah dan kendala tersebut diatas.

Setelah sharing pendapat serta melihat administrasi pengelolaan desa PRIMA ‘ TRI MANUNGGAL”. Rombongan melanjutkan peninjauan dibeberapa sampel kelompok usaha ekonomi perempuan yang berlokasi di dusun Tejogan. Disana rombongan  melihat proses serta hasil produk dari anggota desa PRIMA, yaitu usaha krispi nila, gula jawa, keripik singkong, tas rajut, minuman tradisional, ada juga wingko babat. Dari hasil peninjauan ada satu hal yang mengusik benak rombongan kunjungan lapangan, yaitu perajin tas rajut belum bisa memasarkan hasilnya secara maksimal. Perajin tetap berproduksi dan menyetorkannya pada pengepul dengan harga lumayan murah, yang tidak sebanding dengan proses produksi. Oleh pengepul tas tersebut bahkan sudah diekspor ke Malaysia. Hal tersebut menjadi “ PR” komisi D dengan mitra kerjanya untuk segera mencarikan jalan keluar agar usaha dari kelompok perajin tas rajut tersebut mempunyai jangkauan pemasaran yang lebih luas. Disamping itu untuk memperlancar proses pembuatan tas rajut tersebut, perajin mengharapkan ada bantuan mesin dinamo.

Kunjungan ke sampel tersebut mengakhiri rangkaian acara peninjauan lapangan oleh rombongan komisi D DPRD Provinsi DIY. Dan pada sambutan pamitan ketua rombongan berjanji akan segera menindaklanjuti permasalahan dan kendala yang dihadapi kelompok desa PRIMA      “ TRI MANUNGGAL”. Akhir kata ketua rombongan berpesan agar anggota desa PRIMA tetap bersemangat dalam menjalankan usaha kecil yang telah ditekuninya dan semoga di waktu yang akan datang usaha kecil tersebut bisa berkembang dengan lancar. Amiin. Tepat pukul 15.45.WIB rombongan meninggalkan desa Hargorejo menuju ke Yogyakarta. (end)

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?