27 Agustus 2020 - BY Admin

Mari Berbicara Tentang Menstruasi

Setiap perempuan yang sudah beranjak dewasa mengalami proses yang disebut menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya darah dari lapisan dinding rahim akibat sel telur yang tidak dibuahi. Poses menstruasi merupakan siklus biologis yang terjadi pada semua perempuan yang menginjak remaja. Saat sedang menstruasi kebersihan organ reproduksi dan kesehatan tubuh sangat perlu dijaga. Hal tersebut karena seringnya permasalahan yang terjadi pada remaja ketika sedang mesntruasi. Banyak remaja kurang mengetahui informasi bagaimana menjaga kebersihan organ reproduksi dan kesehatan tubuh ketika mesntruasi.

Nah, artikel ini akan membagikan tips menjaga kebersihan organ reproduksi dan kesehatan tubuh ketika menstruasi. Pertama, saat kalian sedang mestruasi usahakan untuk mengganti pembalut setidaknya 3-4 jam sekali, supaya kuman-kuman yang terdapat di pembalut tidak berkembang biak dan masuk ke vagina. Kedua, setelah buang air kecil atau besar usahakan untuk menganti pembalut agar semakin tidak memperbanyak kuman. Ketiga, setelah buang air kecil atau besar keringkan organ reproduksi dengan tissue atau handuk. Hal ini supaya menjaga organ reproduksi tidak terlalu lembap. Keempat, pilihlah pembalut yang netral atau tidak menggunakan parfum di pembalutnya, supaya tidak terlalu banyak campuran bahan kimia pada pembalut.

Selain penting menjaga kebersihan saat menstruasi, perempuan yang sedang menstruasi juga memiliki risiko kehilangan zat besi. Hal ini karena terjadinya pendarahan melalui menstruasi. Apabila sudah kehilangan zat besi secara berlebihan, akan meningkatkan risiko anemia pada perempuan. Karena itu, untuk tetap fit selama masa menstruasi, tubuh membutuhkan asupan zat besi untuk menggantikan hemoglobin (protein mengandung zat besi) yang hilang.

Saat sedang menstruasi, ada baiknya juga menambahkan makanan atau suplemen khusus yang mempercepat proses pembentukan sel darah merah. Perhatikan jumlah kalori dari makanan agar sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan, variasikan jenis makanan yang sehat. Penuhi kebutuhan zat besi dengan menkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti ikan, hati, dan daging. Tidak cuma bahan makanan hewani, bahan makanan nabati juga kaya akan zat besi diantaranya sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, daun kelor, daun katuk, brokoli, kangkung dan kacang-kacang-kacangan.

Tapi perlu di ingat, jika hanya mengandalkan makanan nabati, dikhawatirkan kebutuhan zat besi untuk pemebentukan hemoglobin tidak terpenuhi. Mengapa? Karena jumlah zat besi dari bahan makanan nabati yang bisa diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari bahan makanan hewani. Maka, bila ini terus terjadi dapat membuat asupan tubuh akan zat besi menjadi tidak terpenuhi. Jadi kamu harus teap menyediakan pola makan bergizi seimbang termasuk di dalamnya makanan hewani sebagai sumber utama zat besi.

Apabila memang tidak ada bahan makanan selain nabati, kalian juga dapat mengantisipasi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C. Karena vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh menjadi lebih optimal. Sebagai contoh jika kamu makan tempe, sertakan vitamin C yang berasal dari buah-buahan seperti jeruk. Supaya kadar zat besi yang kamu dapatkan penyerapannya menjadi lebih banyak.

Jika bisa, jangan lupa juga sertakan asam folat untuk dapat meningkatkan produksi sel darah merah. Kesulitan mendapatkan asam folat dari bahan makanan alamiah dapat juga diatasi dengan suplementasi asam folat aktif (metafolin)

Referensi :

Nugroho, M. B. (2013). Kesehatan Reproduksi. Journal of Chemical Information and Modeling53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Artikel oleh: Najwa Hasna Nida, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?