Yogyakarta, DP3AP2 DIY (15/10/2021) - Desa Prima atau yang sekarang disebut dengan Kelompok Ekonomi Produktif (KEP) Prima merupakan sebuah program pemberdayaan perempuan yang dibawahi dan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY. Kata ‘Prima’ sendiri merupakan sebuah singkatan dari Perempuan Indonesia Maju Mandiri, di mana menjadi akar semangat pemberdayaan untuk memajukan kesejahteraan perempuan. KEP Desa Prima ini merupakan pemberdayaan perempuan yang utamanya ditujukan kepada perempuan yang termarginalkan. Pemberdayaan ini umumnya dilakukan melalui pembukaan usaha kecil baik itu makanan maupun kerajinan dan juga penguatan usaha kecil lemah.
KEP Desa Prima sudah menjadi program yang menyeluruh di wilayah DIY, baik itu di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan juga Kabupaten Gunungkidul. Hingga saat ini sudah terbentuk KEP Desa Prima mencapai 115 kelompok. Dalam setiap kabupaten – kotanya, terdapat himpunan keanggotaan berbentuk Forum Komunikasi (Forkom) Desa Prima. Pada 2021 ini, dibentuk Forkom Desa Prima se-DIY untuk menjadi pengikat dan penghimpun KEP Desa Prima se-DIY.
Ibu M. G. Yayuk Mujirahayu, seorang perempuan luar biasa yang terpilih menjadi ujung tombak KEP Desa Prima se-DIY. Beliau merupakan pensiunan guru yang juga pernah berkiprah menjadi kepala sekolah salah satu SMP di Kota Yogyakarta. Pada pertengahan tahun 2021 ini, beliau terpilih menjadi Ketua Forkom Desa Prima se-DIY. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Forkom Desa Prima Kota Yogyakarta. Tidak hanya itu, beliau juga menjadi Ketua Kampung Keluarga Berkualitas di Kelurahan Brontokusuman serta Wakil Ketua FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan) di lingkungan kecamatan.
Saat ini Ibu Yayuk bertempat tinggal di Brontokusuman dan menjadi penggerak di KEP Desa Prima “Teguh Makaryo”. Kebetulan juga, KEP Desa Prima “Teguh Makaryo”, tempat Ibu Yayuk berkarya, merupakan kelompok kedua yang dibentuk yaitu pada tahun 2009. KEP Desa Prima “Teguh Makaryo” ini juga seringkali diliput oleh stasiun televisi. KEP Desa Prima “Teguh Makaryo” pun juga berkesempatan menerima tamu dari 25 provinsi se-Indonesia dan 5 negara dari luar untuk studi banding mengenai pengelolaan keuangan yang berkembang dan tidak macet, serta kegigihan pengurus dan anggota. Ibu Yayuk sendiri juga seringkali menjadi narasumber baik dalam kegiatan KEP Desa Prima maupun diluar itu.
Kegiatan terbaru Ibu Yayuk dalam penyuluhan yakni menjadi narasumber untuk para wirausahawan kecil dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan dengan materi “Membangkitkan Wirausaha di Era Pandemi” dan narasumber dalam “Semangat Usaha dengan Inovasi Produk” yang bertujuan untuk mengatur ekonomi rumah tangga bagi para pelaku usaha ekonomi kecil dengan penghasilan tidak tetap. Ibu Yayuk juga menceritakan kisah sukses dari anggotanya yang bernama Ibu Sunarto, seorang perempuan single parent yang bisa menyekolahkan anaknya S2 di ITB dan saat ini menjadi dosen tetap di salah satu universitas ternama di Yogyakarta, berkat kegigihannya melalui KEP Desa Prima. Hal ini diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi anggota KEP Desa Prima lainnya untuk semakin giat berkarya.
Dalam tugas dan fungsinya menjadi Ketua Forkom Desa Prima se-DIY, Ibu Yayuk mengutarakan terdapat beberapa tugas dan fungsi yaitu a) Mengkoordinasi Forkom tingkat kabupaten – kota, b) Menampung dan menyalurkan aspirasi seluruh anggota KEP Desa Prima, c) Membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi di kelompok, d) Mengembangkan usaha kelompok dengan menambah ilmu dan keterampilan, serta e) Pelaksanaan program secara bottom-up melalui jejak pendapat dimulai dari kelompok-kelompok.
Dalam tugas yang telah dilaksanakan, Ibu Yayuk mengatakan bahwa keseluruhan KEP Desa Prima memiliki permasalahan yang sama, yaitu terletak pada pemasaran produk, utamanya pada masa pandemi ini. Kemudian permasalahan yang kedua adalah tambahan skill yang lebih bervariasi dari masing-masing kelompok. Terkait hal ini Ibu Yayuk melalui Forkom KEP Desa Prima bersama kepengurusan memiliki visi untuk menyelesaikan permasalahan dengan beberapa kegiatan.
Kegiatan yang pertama adalah pertukaran usaha, yaitu antar KEP Desa Prima dapat bertukar ilmu usaha masing-masing sehingga dapat saling mengajari dan melengkapi, bahkan hanya melalui media sosial sekalipun. Kegiatan yang kedua adalah merealisasikan Market Day KEP Desa Prima se-DIY pada hari tertentu seperti Hari Kartini atau Hari Ibu, sebagai media promosi dan branding. Kemudian terbentuknya showroom sebagai platform untuk mewadahi produk-produk KEP Desa Prima untuk dipamerkan. Namun sayangnya, beberapa visi ini masih terhalang pandemi.
Kemudian kegiatan ketiga, Ibu Yayuk sebagai Ketua Forkom KEP Desa Prima DIY beserta anggota KEP Desa Prima yang lainnya senantiasa berusaha untuk tertib dalam administrasi sebagai bentuk pertanggungjawaban dan bukti fisik atas dana yang dikucurkan dengan pencatatan kegiatan melalui buku anggota Desa Prima, buku kegiatan, buku notulen, daftar hadir, buku tamu, buku keuangan, buku dokumentasi, serta buku inventaris.
Ibu Yayuk sebagai Ketua Forkom KEP Desa Prima berharap kedepannya bersama DP3AP2 DIY hingga tingkat kabupaten dan kota dapat lebih memaksimalkan upaya promosi KEP Desa Prima agar pemasaran produk-produk kelompok dapat lebih maju lagi. Ibu Yayuk juga mengatakan bahwa harapan kedepannya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan tingkat kabupaten dan kota dapat lebih memaksimalkan dalam memfasilitasi perihal legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang sangat penting bagi pelaku UMKM.
Harapan keberhasilan KEP Desa Prima juga senantiasa dilancarkan utamanya pada masa pandemi ini. Dalam keadaan pandemi seperti ini, Ibu Yayuk juga membantu penjualan lapak snack dan makanan dengan membuka lapak aneka snack dan lauk pauk tingkat kelurahan dan kecamatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar perekonomian tetap berjalan dan tidak berhenti sama sekali, sehingga para produsen tetap berproduksi. Harapannya Ibu Yayuk pada pandemi ini, penjualan aneka makanan dan snack hasil produksi KEP Desa Prima dapat tetap berjalan dan dapat dibantu dengan pemesanan oleh kantor maupun instansi pemerintahan.
Ibu Yayuk merupakan perempuan biasa, sama seperti yang lainnya. Namun dedikasinya untuk terjun langsung dalam mengurangi permasalahan perempuan seperti KDRT dan permasalahan ekonomi melalui KEP Desa Prima patut untuk diacungi jempol. Melalui penyuluhan-penyuluhan utamanya mengenai kewirausahaan baik itu oleh Desa Prima atau lainnya, menurut Ibu Yayuk menjadi salah satu penyelesaian dari permasalahan yang dialami perempuan, sebab salah satu faktor penyebab terjadinya KDRT adalah permasalahan ekonomi keluarga dan terjeratnya keluarga dalam lingkaran rentenir.
Ibu Yayuk mengatakan, “Kedepannya saya lebih ingin mendengarkan dan mengenal suka duka secara langsung dari anggota-anggota KEP Desa Prima,” dalam wawancaranya pada Selasa (12/10) malam. Dalam wawancaranya juga, Ibu Yayuk mengatakan hanya dengan melihat senyum bahagia para perempuan dan perempuan yang dapat menyekolahkan anak-anaknya menjadi hal yang sangat cukup bagi beliau. (Amalia)