20 Desember 2021 - BY Admin

Menteri PPPA dalam Rangkaian Peringatan Hari Ibu Ke-93

Bantul, DP3AP2 DIY (20/12/21) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengadakan kunjungan ke Bantul dalam rangkaian Hari Ibu ke-93. Dalam kunjungan itu, Bintang berkesempatan berdialog dengan perempuan lanjut usia (lansia) perajin anyaman pandan di Dusun Soropadan, Caturharjo, Pandak, Bantul. ”Produk kerajinan anyaman pandan ini harus dijaga kelestariannya,” ucap Bintang kemarin (19/12).

Dialog dilakukan di kediaman Mukinem. Beliau merupakan Ketua Paguyuban Pandan Segoro yang menjadi wadah para perajin anyaman pandan. Tampak mendampingi dalam acara tersebut Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi.

Menurut Bintang, kerajinan anyaman pandan merupakan hasil karya yang sangat indah. Beliau mengajak masyarakat untuk mengapresiasinya. ”Kerajian ini tidak boleh punah,” pintanya. Dalam dialog itu, muncul berbagai masukan. Upaya melestarikan kerajinan anyaman pandan karya perempuan lansia itu menemui sejumlah kendala.

Dari sisi hulu, bahan baku pandan mulai sulit didapat. Ketersediannya sangat minimal. Demikian pula regenerasi para perajin. Usia perajin termuda 55 tahun. Adapun di pasar harga tas anyamanan pandan hanya seharga Rp 20 ribu per unit. ”Bagaimana regenerasi seni anyaman pandan diminati, pasarnya tidak menjanjikan,” keluh para perajin di hadapan Bintang.

Salah satu perajin bernama Kasirah telah berusia sepuh. Umurnya 70 tahun. Kasirah tinggal bersama suami. Umurnya juga telah lanjut. Sering sakit-sakitan. Harapan terbesar Kasirah adanya jaminan kesehatan. ”Biar bisa terus menganyam,” harapnya. Bahan baku pandan diperoleh Kasirah dari sang suami. Setiap hari naik sepeda. ”Suami saya kalau naik sepeda kadang oleng,” cerita Kasirah.

Lain halnya dengan Wongso. Perempuan berusia 80 tahun itu punya keinginan bisa diajak refreshing. Dia bercerita ketiga anaknya telah meninggal. ”Saya ingin bisa jalan-jalan,” tuturnya.

Dari cerita para lansia itu, Bintang menilai dibutuhkan kolaborasi. Harus dicarikan solusi. Banyak hal dia peroleh dari dialog tersebut. ”Bicara soal kerajinan, konsepnya harus hulu hingga hilir,” kata menteri asal Bali ini.

Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, menambahkan bahwa dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-93 berbagai kegiatan digelar, antara lain kunjungan ke rumah veteran, pejuang perdamaian, dan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

”Ini rangkaian Hari Ibu 2021 yang secara nasional diadakan di Jogja pada 22 Desember mendatang,” paparnya. Dia berharap dari kunjungan Menteri PPPA itu berbagai masalah yang dihadapi para perempuan perajin anyaman pandan bisa dicarikan jalan keluarnya. Seperti tidak adanya regenerasi, lahan yang minim, dan apresiasi pasar terhadap produk. ”Untuk mencari solusi bersama, kami datang bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA),” ujarnya.


 

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?