23 Maret 2016 - BY Admin

Monitoring Dan Evaluasi Desa/Kelurahan Sadar HIV Dan AIDS, BPPM DIY Gandeng KPA

Yogyakarta, BPPM -  Perkembangan kasus HIV dan AIDS menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Untuk wilayah DIY, sampai dengan Triwulan III Tahun 2015, kasus HIV dan AIDS yang terlaporkan di Dinas Kesehatan DIY sebanyak 3.146 kasus HIV dan 1249 kasus AIDS. Data Kementerian Kesehatan RI pada Bulan September 2015 menyebutkan bahwa Ibu rumah tangga menempati urutan terbesar orang dengan HIV & AIDS (ODHA), menurut kelompok mata pencahariannya, yaitu sebanyak 9.096 orang. Dibandingkan pekerja seks, ibu rumah tangga dianggap lebih rentan terhadap penularan HIV karena minim perlindungan. Pekerja seks masih bisa memaksa pelanggannya untuk memakai kondom, sementara ibu rumah tangga karena berbagai alasan sering tidak berdaya untuk meminta suaminya untuk memakai kondom saat berhubungan seks.Lebih memprihatinkan lagi, ibu-ibu yang tertular HIV oleh suaminya sendiri masih berisiko untuk menularkannya lagi kepada anak-anak kandungnya.

Desa/Kelurahan Sadar HIV dan AIDS yang dinisiasi BPPM DIY sejak tahun 2013 merupakan salah satu  upaya penanggulangan HIV dan AIDS di DIY. Sampai dengan tahun 2015 telah terbentuk 24 Desa/Kelurahan Sadar HIV dan AIDS di 5 kabupaten/kota. Dengan adanya Desa Sadar HIV dan AIDS diharapkan informasi tentang IMS, HIV, dan AIDS dapat dipahami masyarakat sasaran; stigma dan diskrimasi ODHA dapat direduksi; faktor risiko penularan HIV di lingkungan sasaran dapat diidentifikasi; dan rujukan ke layanan IMS, HIV, dan AIDS dapat diketahui masyarakat.

BPPM DIY bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) tingkat kabupaten/kota pada Bulan Maret 2016 melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan di 10 Desa/Kelurahan Sadar HIV dan AIDS yang dibentuk pada tahun 2015. Tujuan monitoring dan evaluasi ini untuk mengetahui  perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta solusidalam rangka upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Sasaran monitoring dan evaluasikegiatan Desa/Kelurahan Sadar HIV dan AIDS ini meliputi : Kota Yogyakarta (Kel. Keparakan Kec. Mergangsan dan Kel. Suryodiningratan Kec. Mantrijeron), Kabupaten Bantul (Desa Parangtritis Kec. Kretek dan Desa Ngestiharjo Kec. Kasihan), Kabupaten Kulonprogo (Desa Margosari Kec. Pengasihdan Desa Salamrejo Kec. Sentolo), Kabupaten Gunungkidul (Desa Petir Kec Rongkop dan Desa Nglindur Kec. Girisubo), serta Kabupaten Sleman (Desa Sindumartani Kec. Ngemplak dan Desa Kepuharjo Kec. Cangkringan)

Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa di sebagian besar Desa/Kelurahan Sadar HIV dan AIDS, inisiasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS sudah cukup baik. Sosialisasi kepada masyarakat gencar dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan pertemuan-pertemuan warga. Kendala utama yang dihadapi adalah masalah pendanaan kegiatan. Diharapkan pemerintah desa/kelurahan dapat memfasilitasi pendanaan penanggulangan HIV & AIDS di tingkat desa secara rutin dan terencana dengan baik.(RB)

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?