3 Agustus 2022 - BY Admin

Pelatihan Implementasi Perencanaan dan Penggangaran Responsif Gender bagi Kalurahan

Yogyakarta, DP3AP2 DIY (03/08/2022) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY dalam rangka pelaksanaan amanat Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang pedoman Pengarusutamaan Gender di Daerah kembali menyelenggarakan Pelatihan Implementasi Perencanaan dan Penggangaran Responsif Gender (PPRG) untuk 9 (sembilan) kalurahan. Pelatihan diikuti oleh perwakilan dari Kalurahan Tuksono, Kalurahan Banjarharjo, Kalurahan Jerukwudel, Kalurahan Tanjungharjo, Kalurahan Hargomulyo, Kalurahan Bangunjiwo, Kalurahan Giring, Kalurahan Glagah, dan Kalurahan Sabdodadi. Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis - Jumat tanggal 21 - 22 Juli 2022 bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY. Acara ini merupakan kolaborasi dinas dengan IDEA - Ide dan Analitika Indonesia yang merupakan suatu organisasi yang memiliki misi untuk mendorong proses-proses politik yang demokratis untuk pemenuhan hak-hak dasar warga melalui perubahan kebijakan, penguatan basis dan peningkatan kesadaran publik.

Pelatihan ini salah satunya menekankan pada pemahaman peserta terkait konsep gender. Materi konsep gender disampaikan oleh Nelly Tristiana, S.Kep.,Ners. selaku Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Pembahasan tentang konsep gender menitikberatkan pada kesenjangan peran dan tugas antara laki – laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar masyarakat kita meyakini bahwa laki-laki memiliki peran yang berbeda dari perempuan, namun seringkali pandangan ini mengakibatkan adanya bias dan ketidakadilan gender. Bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang sering terjadi di masyarakat yaitu adanya stereotip, subordinasi, beban ganda, marginalisasi, serta kekerasan.

Implementasi konsep gender di masyarakat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu seberapa dalam pemahaman yang dimiliki oleh pembuat kebijakan tentang konsep gender dalam proses perencanaan dan penggangaran. Misalnya, proporsi karyawan perempuan yang bekerja dalam sebuah perusahaan, akses jalan bagi disabilitas, ukuran tangga di gedung yang responsif gender dan lansia, hingga adanya anggaran belanja untuk kelompok ekonomi perempuan. Peserta kemudian diminta untuk menganalisis bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang ada di masyarakat.

Dipandu IDEA, peserta dilatih untuk dapat memahami analisis gender. Analisis gender merupakan proses analisis yang digunakan untuk mengetahui peran perempuan dan laki-laki yang berkaitan dengan apa yang mereka lakukan dan sumber daya apa yang mereka miliki. Proses analisis gender diharapkan mampu membuka wawasan dalam memahami suatu kesenjangan gender di daerah pada berbagai bidang, menemukan akar permasalahan yang melatarbelakangi masalah kesenjangan gender, dan sekaligus dapat menemukan solusi yang tepat sasaran sesuai dengan tingkat permasalahannya. Disampaikan pula bahwa penyediaan data pilah gender sangat membantu dalam proses analis. Adanya kesesuaian antara proses perancangan dan penggangaran dengan data pilah di lapangan dapat mendukung pelaksanaan perencanaan dan penganggaran agar tepat sasaran dan memiliki kemanfaatan. Pada sesi terakhir, peserta secara berkelompok diberi kesempatan untuk menyusun program responsif gender yang dapat diterapkan di kalurahan dengan menyesuaikan kebutuhan serta kondisi yang ada di masyarakat.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?