Yogyakarta, BPPM- Kekerasan terhadap Perempuan & Anak bagaikan fenomena gunung Es, yang Nampak sedikit namun sebenarnya yang terjadi di masyarakat banyak dan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitasnya, Kekerasan terhadap perempuan & Anak merupakan salah satu akibat dari system budaya patriarkhi, oleh karena itu perlu adanya pemahaman dan kepedulian bagi semua pihak termasuk guru bimbingan konseling di sekolah sekolah.
Kekerasan terhadap anak pelakunya kebanyakan adalah orang orang terdekat ( orang tua, saudara, guru ,teman ) , padahal seharusnya keluarga adalah tempat yang paling nyaman untuk anak, namun kenyataan orang tua sering melakukan kekerasan. Kekerasan terhadap anak sering juga dilakukan dilingkungan sekolah, baik oleh teman, guru atau petugas sekolah. Hal ini disampaikan oleh Ibu Kabid Perlindungan Hak hak Perempuan BPPM Provinsi DIY , Ibu Sri Hartati, SKM.M.Kes pada Pelatihan Penanganan kasus Yang responsive Gender, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan & Masyarakat Provinsi DIY tanggal 9 s/d 11 Mei 2011, di Wisma melati ,Pakel baru 34 Yogyakarta dengan peserta Guru guru Bimbingan Konseling SMP/SMA se provinsi DIY. Menurut Ibu Sri Maryani SH. M.Hum sebagai penanggungjawab kegiatan , dikatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan SDM guru guru BP/BK dalam menangani kasus kasus anak bisa lebih responsive gender. Sebagai Narasumber Dalam kegiatan tersebut dari UNY, Unv. Atmajaya, FPK2PA, UST, Polda, RS Pantirapih dll. Pelatihan penanganan kasus ini, sebagai salah satu bentuk perlindungan anak yang dilakukan BPPM provinsi DIY. (ST)