Yogyakarta, BPPM- Proses kehidupan manusia sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 5 thn merupakan saat yang paling kritis dalam siklus perkembangan manusia. Pada usia tsb aspek kognitif, emosi, sosial, motorik dan bahasa mulai dibentuk dan berkembang yg merupakan dasar pembentukan kepribadian dan karakter anak. Pola pengasuhan yg penuh stimulasi akan memberikan pengaruh yg sangat besar thd pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga orang tua perlu utk mempelajari berbagai model pengasuhan.
Namun saat ini terdapat kecenderungan banyak orang tua yg mulai melupakan berbagai kearifan lokal dalam memberikan pengasuhan kepada anaknya dan lebih bangga menerapkan metoda pengasuhan barat sehingga mulai muncul kekhawatiran bahwa "wong jawa ilang jawa-ne". Naskah jawa kuno yg berwujud dalam tembang, dolanan dan dongeng anak sesungguhnya sangat kaya akan stimulasi yg sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak namun sudah mulai disingkur/ditinggalkan.
Mensikapi berbagai fenomena tsb maka BPPM DIY telah menyusun sebuah buku PANDUAN POLA ASUH BALITA BERBASIS TRADISI JAWA dengan harapan panduan tsb akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mewujudkan karakter anak Yogyakarta yg teguh memegang tradisi namun mampu bersaing dalam tataran global. Untuk memudahkan memahami buku tsb maka BPPM melaksanakan Pelatihan Pola Asuh Balita Berbasis Tradisi Jawa dgn sasaran kader, organisasi perempuan dan elemen masyarakat yg diselenggarakan sebanyak 2 angkatan mading2 selama 3 hr. Dalam keseluruhan pelatihan tsb digunakan bahasa pengantar yaitu bahasa jawa yg dirasakan sudah mulai sulit dipraktekkan sbg bahasa sehari2.
Berbagai tarian, dolanan dan dongeng juga dikenalkan dan dipraktekkan oleh peserta sehingga proses pelatihan menjadi sangat semarak.
Panduan Pola asuh Balita Berbasis Tradisi Jawa bisa di Download disini ->
(Link)