2 Agustus 2022 - BY Admin

Pendampingan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa

Yogyakarta, DP3AP2 DIY (02/08/2022) – Anak merupakan aset suatu bangsa, di mana masa depan bangsa dan negara berada di tangan anak sekarang, dengan terbentuknya karakter atau kepribadian anak yang baik akan berdampak pada masa depan anak yang pada akhirnya berpengaruh untuk bangsa dan negara ke depannya. Dalam pembentukan karakter atau kepribadian anak, tradisi dan budaya sangat penting karena berkaitan erat dengan terbentuknya jiwa pada seorang anak, namun semua itu memiliki tantangan tersendiri terlebih pada era digital saat ini.

Teknologi yang semakin berkembang memang sangat bermanfaat bagi kehidupan,  namun di sisi lain hal itu juga dapat mengikis generasi bangsa dalam mengenal adat dan budayanya maupun pada lingkup sosial secara langsung. Mengenal adat dan budaya untuk mendukung aspek perkembangan anak serta lingkup sosialnya sebenarnya dapat diajarkan melalui permainan tradisional yang ada. Namun dalam perkembangan zaman saat ini banyak anak yang belum mengetahui dan melupakan ragam permainan tradisional serta manfaat bagi pembentukan karakternya.

Melihat kondisi sekarang, upaya yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY bekerja sama dengan Pusat Studi Kebudayaan UGM melalui Seksi Keluarga Sejahtera pada Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga memfasilitasi kegiatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa. Dalam Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa diberikan Alat Permainan Edukatif (APE) berupa paket permainan tradisional SiBaya (Sinau Basa lan Budaya) dalam bentuk ukuran kecil dan besar. SiBaya merupakan permainan yang diciptakan untuk mengedukasi anak agar mengenal bahasa dan budaya Jawa. Sebanyak kurang lebih 100 pertanyaan ditorehkan pada papan permainan, meliputi penguasaan kosa kata, tingkat tutur, kesusasteraan, kesenian, pengetahuan umum serta adat sopan santun. Selain itu juga ada permainan tradisonal lainnya yang diberikan berupa kendang, gambang, engklek, dan dhakon. Pada pelaksanaan kegiatannya dilakukan praktik langsung pada anak dan remaja yang didampingi dari Tim Pusat Studi Kebudayaan UGM.

Pendampingan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa dilaksanakan pada Bulan Juli s.d. Bulan November 2022 di 50 lokasi dari 13 Desa Mandiri Budaya yang berada di 4 (empat) kabupaten yaitu Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Bantul. Pada setiap kegiatan pendampingan ini dihadiri oleh perwakilan dari tenaga pendidik beserta anak didiknya dari PAUD/TK/SD/SMP serta perwakilan anggota PIK-R/Forum Anak dari kalurahan setempat.

Pada Bulan Juli ini Pendampingan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa telah terlaksana pada 10 lokasi di Kalurahan Girikerto, Turi, Sleman; Kalurahan Bangunkerto, Turi, Sleman; dan Kalurahan Margodadi, Seyegan, Sleman. Melalui Pendampingan dan APE yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat mengimplementasikan pendampingan yang telah diajarkan secara berkelanjutan. Melalui hal tersebut aspek-aspek perkembangan pada anak dan remaja seperti aspek kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan karakter diharapkan dapat terstimulasi dengan baik guna membentuk pribadi yang kuat berbudaya sehingga bermanfaat bagi perkembangan anak.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?