Yogyakarta, DP3AP2 DIY (29/08/2022) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian  Penduduk DIY (Dinas P3AP2) DIY menyelenggarakan Pendampingan dan Pemberian Alat Permainan Edukatif dalam Rangka Fasilitasi Penguatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa di Kalurahan Glagah, Temon, Kulon Progo yang merupakan salah satu anggota Desa Mandiri Budaya. Pemberian APE dan Pendampingan dilaksanakan pada bulan Agustus di empat lokasi yang terdiri dari enam sekolah terpilih diantaranya di KB Tunas Melati, TK Melati I, TK Melati II, dan dari SD N Glagah I, II, III yang ketiga SD tersebut pelaksanaan pendampingan digabung bertempat di Kalurahan Glagah. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (Dinas P3AP2) DIY bekerja sama dengan Pusat Studi Kebudayaan UGM melalui Seksi Keluarga Sejahtera pada Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga yang memfasilitasi kegiatan Pendampingan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa.

Pada pelaksanaan kegiatan anak-anak dikenalkan dan melakukan praktik langsung dalam memainkan permainan tradisional yang ada didampingi dari Tim Pusat Studi Kebudayaan UGM. Adapun APE yang diberikan berupa kendang, gambang, engklek, dhakon, SIBAYA berukuran kecil dan besar. Permainan-permainan tersebut tentunya memiliki dampak untuk menstimulasi perkembangan anak. Pada contohnya permainan dhakon, permainan ini bermanfaat untuk melatih ketrampilan motorik halus khususnya ketrampilan jemari. Selain itu juga melatih dan mengenalkan anak pada konsep hitung, anak belajar tentang aturan dan bersabar menunggu giliran. Selanjutnya pada permainan SIBAYA, melalui permainan ini anak belajar kembali mengenai Bahasa dan Budaya Jawa.

Pelaksanaan Pendampingan disambut dengan baik dan mendapat antusiasme dari anak-anak yang tampak semangat serta gembira karena baru pertama kali diperkenalkan dolanan tradisi jawa yang akhir-akhir ini mulai ditinggalkan karena masuknya gadget dan game online. Tenaga pendidik yang mendampingi anak-anak juga merespon dengan baik kegiatan yang dilaksanakan.

Pendampingan dan APE (Alat Permainan Edukatif) yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal yang selanjutnya dapat diimplementasikan dengan baik secara berkelanjutan. Melalui hal tersebut aspek-aspek perkembangan pada anak seperti aspek kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan karakter diharapkan dapat terstimulasi secara optimal guna membentuk pribadi yang kuat berbudaya sehingga bermanfaat bagi diri dan bangsanya kelak.