8 September 2023 - BY Admin

Penyuluhan Konseling Remaja; Keterampilan Memahami Diri pada Remaja

Yogyakarta, DP3AP2 DIY (08/09/2023) – Dalam rangka memberikan edukasi terkait bagaimana mendapatkan keterampilan dalam memahami diri untuk menggali potensi secara lebih maksimal, khususnya kelompok remaja, Puspaga Prima DIY menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dengan tema “Keterampilan Memahami Diri pada Remaja”. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengajak remaja untuk menjadi pribadi yang berdaya dan memiliki mental yang sehat. Selain itu, mereka pun diharapkan lebih peduli dengan persoalan-persoalan di sekitarnya, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, sekaligus dapat membantu orang lain termasuk teman sebaya dalam mengakses layanan Puspaga Prima DIY jika mengalami persoalan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 September 2023 pukul 09.00 – 11.30 WIB, dibuka oleh Ibu Arie Asimilia, S.Sos., yang dalam hal ini mewakili Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY. Kegiatan penyuluhan konseling remaja diselenggarakan di Ruang Pertemuan Lantai Tiga, Balai PPA, Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 53, Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan pembicara Ibu Agustin Dwi Widowati, M.Psi., Psikolog yang bertugas sebagai psikolog di Puspaga Prima DIY.

Kegiatan ini adalah lanjutan dari penyuluhan sebelumnya yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Agustus 2023 lalu yang membahas terkait kesehatan mental pada remaja. Berbeda dengan kegiatan-kegiatan sosialisasi sebelumnya, penyuluhan ini lebih menekankan interaksi dua arah antara narasumber dan peserta, sehingga forum diskusi lebih dinamis.

Sesi materi diawali dengan review pertemuan sebelumnya tentang kesehatan mental. Salah satu peserta memberikan tanggapan bahwa orang yang memiliki mental sehat adalah mereka yang bisa melakukan hal-hal yang disukai, tidak terlalu mempedulikan apa kata orang, menerapkan gaya hidup sehat, dan bersosialisasi dengan orang-orang yang membawa dampak positif.

Kemudian dijelaskan oleh Ibu Agustin bahwa kesehatan mental seseorang bisa dicapai dengan cara menjadi pribadi yang berdaya. Ketika individu sudah berdaya, maka dia akan mampu mengambil keputusan secara bijaksana, menjadi pribadi yang percaya diri, dan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi sesuai konteks. Selanjutnya, untuk menjadi pribadi yang berdaya, setiap individu harus mampu mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya masing-masing. Kekurangan pada diri individu akan menjadi media pengembangan kedepannya. Inilah pentingnya keterampilan untuk memahami diri

Melalui tema keterampilan memahami diri pada remaja, kegiatan ini juga menyoroti terkait fenomena kejahatan jalanan pada remaja. Salah satu peserta berpendapat bahwa fenomena kejahatan jalanan pada remaja sebagian besar disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: kurangnya perhatian dari orangtua dan keluarga, bergabung pada kelompok pergaulan yang salah, sering mendapatkan tontonan yang negatif, kurangnya edukasi dan pendidikan karakter, serta tidak memiliki ruang-ruang aktualisasi diri yang positif. Peserta lain juga menambahkan bahwa kasus kejahatan jalanan pada remaja adalah bagian dari pembuktian supaya pelaku bisa diterima oleh kelompoknya. Masa pencarian jati diri remaja juga merupakan masa krisis identitas, sehingga keinginan untuk mencoba hal-hal baru selalu muncul. Selain itu, perilaku negatif kejahatan jalanan juga merupakan upaya pelaku untuk mencari perhatian dari orangtua yang mungkin selama ini terlalu sibuk dengan urusan di luar rumah seperti bekerja dan lain sebagainya.

Di akhir sesi, narasumber menjelaskan bahwa untuk menjadi pribadi yang positif dan berdaya, individu (remaja) perlu mencari ruang-ruang yang mampu memfasilitasi penggalian potensi diri, misalnya berteman dan bersosialisasi dengan orang-orang dan lingkungan yang membawa pengaruh positif. Ada banyak hal yang perlu diketahui dan digali untuk bisa mengenali potensi diri yang sesugguhnya, dan hal ini membutuhkan waktu yang lama. Dalam proses ini, setiap individu butuh pembiasaan, adaptasi, penerimaan diri, serta mindset yang positif. (KN)

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?