Adapun ulasan singkat yang disampaikan GKR Hemas menyebutkan bahwa adanya pandemi COVID-19, mau tidak mau akan mengubah tatanan lama ke tatanan baru. “Tanpa kita sadari, pandemi telah mengakselerasi kita semua untuk segera mengakrabi dan menguasai teknologi sebagai sarana yang tidak saja saling menghubungkan kita secara daring melainkan juga “memaksa” kita semua untuk hijrah dari tatanan lama ke tatanan baru,” ujar GKR Hemas.
Di sisi lain, pada masa pandemi ini, kegiatan ekonomi masyarakat di DIY sangat menurun. GKR Hemas berujar, “Ketika sekolah dan kampus memutuskan belajar atau kuliah dari rumah, maka kita semua menyaksikan bahwa jalanan dan warung-warung serta cafe di Jogja yang biasanya banyak dikunjungi utamanya para mahasiswa kini sangat sepi dan bahkan sebagian besar memilih untuk tidak beroperasi.”
GKR Hemas meyakini, bahwa di masa pandemi dan krisis seperti saat ini, kehadiran perempuan dengan segala pengalaman hidupnya menjadi inspirasi utama agar warga bisa bertahan hidup. Perempuan secara alamiah terlatih untuk kuat dan siap berkorban merawat kehidupan agar terus terjaga. Meski demikian terkadang perempuan perlu saling menguatkan.
Teladan hidup dari Kartini jangan mudah menyerah, jangan memikirkan diri sendiri serta semboyan “Aku Mau” dari RA Kartini dapat menginspirasi kita semua untuk memperjuangkan kehidupan yang membebaskan serta lebih bermartabat terlebih di saat krisis seperti sekarang ini. “Gerak perempuan Jogja untuk mewujudkan lumbung pangan sangat strategi untuk berkontribusi menggerakkan ekonomi rakyat di situasi krisis. Semangat Kartini semakin berarti disaat pandemi seperti sekarang ini,” jelas GKR Hemas.
Tak dapat dimungkiri, tidak ada yang tahu kapan berakhirnya krisis dan pandemic ini. Sebagai Langkah inisitaif, kita sejatinya harus bergotong-royong untuk menjaga ketahanan pangan. Elemen utamanya ada dua yakni orang mempunyai cukup uang untuk membeli makanan dan orang memiliki akses ke makanan tersebut. Berbagai skema kebijakan ekonomi di masa krisis telah ditetapkan oleh pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah daerah dengan melakukan redesign anggaran.
GKR Hemas mnambahkan bahwa meski demikian, akan menjadi sangat luar biasa jika para perempuan dapat berbekal semangat RA Kartini yang pantang menyerah dan senantiasa mengingatkan agar jangan hanya beripikir dan bertindak untuk kepentingan diri sendiri. Saatnya Kartini-Kartini masa kini bergerak bergerak bersama menginisiasi hadirnya lumbung pangan di tingkat dasa wisma dan sebagainya. [vin]
sumber : jogjaprov.go.id