Yogyakarta, DP3AP2 DIY (31/08/2022) – Kelompok Ekonomi Produktif (KEP) Desa Prima merupakan upaya untuk meningkatkan keberdayaan perempuan yang dilakukan Pemda DIY. Terutama pemberdayaan bagi perempuan kelompok rentan, yaitu perempuan pra sejahtera, penyintas kekerasan, different ability (Diffable), perempuan kepala keluarga, perempuan yang memiliki anggota keluarga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) serta kerentanan lain.
Strategi pemberdayaan perempuan melalui pintu masuk ekonomi dipilih karena melihat besarnya dampak perempuan dalam perekonomian. Data secara nasional memperlihatkan bahwa usaha mikro memberikan kontribusi sebesar 30,25 persen bagi produk domestik bruto di mana sebagian besar dilakukan perempuan. Kepala rumah tangga perempuan yang berusaha sendiri sebesar 37,91 persen, lebih besar dibanding laki-laki sebesar 22,34 persen dan perempuan yang berusaha sendiri ini sebagain besar ada di usaha mikro. Berdasarkan data BPS (Sensus Ekonomi 2016-lanjutan, 2019), 43,45 persen pelaku usaha mikro kecil ini berjenis kelamin perempuan.
Di sisi lain, keadilan gender akan dapat terjadi jika tercipta suatu kondisi di mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang, dan harmonis. Persoalan ketidaksetaraan gender sendiri masih terasa di berbagai sektor kehidupan, seperti bidang sosial, ekonomi, hukum, dan politik. Namun, sektor ekonomi sendiri menjadi faktor penyumbang kesenjangan terbesar di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka Indeks Pembangunan Gender (IPG) DIY tahun 2020 adalah 98,16 sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) berada pada angka 74,73.
Program Desa PRIMA memiliki lokus kalurahan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai bidang dan didorong kalurahan yang banyak penduduk pra sejahtera. Sejak tahun 2008 sampai saat ini sudah terbentuk 133 Desa PRIMA dengan jumlah anggota sekitar 3.500 orang. Desa PRIMA yang dijadikan sebagai salah satu pilar dalam penetapan Desa Mandiri Budaya merupakan bentuk dukungan dan penghargaan terhadap kiprah perempuan di dalam proses pembangunan.
Usaha yang ditekuni anggota kelompok Desa PRIMA juga beragam, mulai dari aneka olahan makanan kemasan, ritel, jasa, catering, modiste, batik, kerajinan tangan, dan sebagainya. Pelatihan dan perluasan jejaring senantiasa diupayakan demi keberlanjutan serta peningkatan kualitas usaha dan ketahanan ekonomi perempuan. Beberapa permasalahan yang dialami oleh kelompok adalah branding dan pemasaran terutama untuk KEP Desa PRIMA dengan lokasi yang aksesnya terbatas karena faktor geografis.
Dalam upaya merespon permasalahan tersebut Pemerintah Daerah DIY melalui DP3AP2 DIY didukung Dana Keistimewaan menyelenggarakan Pameran Gelar Potensi Kelompok Ekonomi Produktif Desa PRIMA dengan tema “PRIMA Dodolan”. Kegiatan gelar potensi ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 22 – 24 Juli 2022 di Atrium Jogja City Mall (JCM). Acara dibuka oleh Gubernur DIY yang pada kesempatan ini diwakili oleh Plt. Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Bapak Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si.. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka pasar bagi berbagai produk potensial dan untuk menambah pendapatan bagi perempuan rentan yang menjadi anggota. Anggota kelompok juga dipertemukan dengan mitra-mitra potensial agar produksi dan pemasaran produk mereka dapat lebih maksimal. Juga memberikan informasi kepada publik tentang program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Pemda DIY.
Pada kesempatan ini, anggota kelompok juga menunjukkan bakat mereka di bidang kesenian, seperti tari dan teater sebagai bentuk aktualisasi dan menunjukkan bakat mereka ke publik. Terdapat pula Talkshow yang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya peran perempuan di berbagai sektor kehidupan. Anggota Desa PRIMA berhasil menjual 80-90 persen produk yang dipamerkan dalam kegiatan Prima Dodolan kali ini. Selain itu, semakin banyak masyarakat yang mengenal produk dari kelompok Desa PRIMA melalui pameran dan dilanjutkan dengan pemesanan.
Sumber KR