Yogyakarta, (07/02/20) - Usaha penanggulangan kemiskinan dilakukan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya dengan upaya menekan pertumbuhan dan sekaligus mengurangi penduduk miskin sebagai prioritas pertama dalam pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam memutuskan rantai lingkaran kemiskinan, salah satunya usaha yang dilakukan adalah dengan menitikberatkan pada pemberdayaan dan peningkatan produktivitas kaum perempuan, karena secara kultural perempuan memegang peranan penting, baik di keluarga maupun di masyarakat. Keterlibatan perempuan bukanlah beban atau hambatan dalam pembangunan, melainkan justru menjadi salah satu potensi dan asset dalam pembangunan. Partisipasi perempuan di sektor ekonomi diakui telah membawa kontribusi yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Salah satu usaha Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Pengendalian Penduduk untuk menekan angka kemiskinan adalah dengan mengoptimalkan program Desa PRIMA (Perempuan Indonesia Maju Mandiri). Oleh sebab itu program Desa Prima dapat terus berperan menanggulangi kemiskinan melalui upaya ekonomi dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan seluruh potensi, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan Program Desa PRIMA merupakan program untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam suatu wilayah melalui peningkatan produktifitas ekonomi agar tercipta kehidupan yang lebih baik. Yang menjadi sasaran Program DESA PRIMA adalah perempuan dari keluarga miskin agar terjadi penurunan tingkat kemiskinan di wilayah-wilayah yang dianggap berpotensi dan memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Melalui program ini diharapkan perempuan semakin berperan dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.
Kegiatan Rapat Koordinasi Desa PRIMA akan dilaksanakan pada 6 Februari 2020, di Kantor DP3AP2 DIY. Kegiatan tersebut dibuka oleh dr. RA. Arida Oetami M.Kes Kepala DP3AP2 DIY dan dihadiri oleh 100 perwakilan Desa PRIMA. (JNS)