28 September 2022 - BY Admin

Sehatkan Mental untuk Wujudkan Perempuan Tangguh dan Anak Terlindungi

Yogyakarta, DP3AP2 DIY (28/09/2022) – Kesehatan mental saat ini mulai menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Tidak hanya kesehatan fisik saja, kesehatan mental juga berpengaruh terhadap bagaimana individu melakukan aktivitasnya. World Health Organization (2014) menyebutkan bahwa kriteria utama individu yang sehat mental adalah mengetahui potensi diri, mampu mengatasi stres sehari-hari (mengetahui coping mechanism yang tepat), produktif, dan mampu berkontribusi di masyarakat. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY (Dinas P3AP2 DIY) turut mengambil peran dalam promosi kesehatan mental melalui pelaksanaan webinar pada hari Rabu tanggal 14 September 2022. Pelaksanaan webinar ini mengusung tema “Pahami Pentingnya Kesehatan Mental untuk Wujudkan Perempuan Tangguh dan Anak TerlindungiTema ini diangkat mengingat perempuan dan anak merupakan kelompok individu yang rentan terhadap gangguan mental.

Webinar ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom serta ditayangkan secara live streaming di kanal Youtube DP3AP2 DIY. Webinar ini menghadirkan Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Dinas P3AP2 DIY Nelly Tristiana, S.Kep.,Ners. sebagai Keynote Speaker dan dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ. sebagai narasumber. Acara ini dimoderatori oleh Yudhy Widya Kusumo, M.A. dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi). Nelly dalam pemaparannya menyampaikan bahwa perempuan dikatakan sebagai kelompok rentan karena sangat dimungkinkan mengalami beban ganda dalam rumah tangga dan lingkungan, sedangkan anak dikatakan sebagai kelompok rentan karena dinilai belum bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri sehingga membutuhkan peran orang lain dalam kehidupannya. Lebih lanjut, perempuan yang mengalami gangguan mental dan tidak tertangani dengan baik dapat berdampak buruk bagi dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental bagi perempuan mengingat adanya peran strategis perempuan dalam keluarga.

dr. Ida Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ dalam paparannya menjelaskan bahwa perempuan merupakan makhluk unik yang memiliki kerentanan sekaligus kekuatan dalam dirinya. Keunikan yang dimiliki perempuan ini dipengaruhi oleh faktor biologi, psikologi, sosial, serta budaya dalam masyarakat. Perempuan rentan mengalami gangguan mental yang muncul dalam bentuk stres, burn out, depresi, dan kecemasan. Namun, perempuan cenderung sering melakukan pengabaian emosi atas nama kasih sayang, kewajiban, dan tanggung jawab. Lebih lanjut, dr. Ida menjelaskan beberapa tanda burn out pada perempuan yang dapat dilihat, yaitu: kelelahan fisik dan mental kronis; sinis terhadap aktivitasnya; serta adanya dorongan untuk menghindar. Hal ini terutama muncul pada mereka yang menghadapi aktivitas monoton, memiliki beban kerja yang overload, serta kurang mendapatkan apresiasi. Untuk itu, perempuan sangat perlu membangun ketahanan mental dan fisik dengan self-love yang dapat dilakukan dengan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, membuang amarah dan dendam, menerima diri ada adanya, memaafkan diri sendiri saat melakukan kesalahan, mengikuti nilai yang ditetapkan untuk diri sendiri, hingga mampu menolak orang lain yang akan mengambil keuntungan. Selian itu, perempuan perlu membangun relasi yang sehat dengan pasangan dan support system lain di lingkungannya. Perempuan tidak perlu ragu untuk meminta pertolongan ketika membutuhkan bantuan baik kepada orang terdekat maupun kepada tenaga profesional seperti psikolog maupun psikiater.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?