12 Desember 2019 - BY Admin

Selasa Wagen DP3AP2 DIY Rayakan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Yogyakarta (12/12/2019) - Fenomena beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa perempuan dan anak-anak di Indonesia belum terlindungi secara maksimal. Data laporan yang tercatat pada system data gender dan anak DIY per 10 Desember, terdapat 1162 laporan tindak kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan dan anak sampai saat ini masih dianggap sebagai persoalan domestik yang tidak layak untuk diketahui orang lain sehingga korban, keluarga, maupun masyarakat yang mengetahuinya enggan untuk melapor. Hal ini tentu menyebabkan upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak berjalan dengan optimal.

Tingginya data kekerasan terhadap perempuan di DIY tentu menjadi keprihatinan kita bersama, karena kekerasan sangat bertolak belakang dengan sisi budaya yang luhur dan falsafah “hamemayu hayuning bawana” yang dipegang erat oleh seluruh unsur di DIY. Oleh sebab itu, pelaksanaan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun 2019 ini berusaha kembali merangkul semua pihak untuk berperan aktif mendukung upaya perlindungan perempuan dan anak dalam rangka mewujudkan SDM Jogja yang unggul dan berbudaya.   

Mengangkat tema “Memayu Hayuning Sesanti Ajining Diri”, pelaksanaan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun ini telah digelar pada hari selasa, 10 Desember 2019 diselaraskan dengan pelaksanaan selasa wagen yang mana merupakan event budaya masyarakat Jogja. Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan FPKK (Forum Perlindungan Korban Kekerasan), telah terlaksana sederet kegiatan berupa penampilan dari 8 desa budaya, Orasi dari G.K.B.R.Ay.A. Paku Alam, dan Falsh mop 3 end+ (program unggulan yang mengusung 3 akhiri: akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri trafficking, dan akhiri kesenjangan akses ekonomi dan politik terhadap perempuan). Dilanjutkan dengan Dialog Budaya Gelar Seni “Jogja Semesta” seri 123 yang mengusung tema “Membangun Budaya Ramah Perempuan dan Anak” dengan narasumber dari Ketua FPKK, Kepala DP3AP2 DIY, dan Rifka Annisa, serta dilengkapi dengan closing statement dari GKR. Condrokirono selaku Direktur P2TPAKK RDU.

Silakan Pilih CS

Pengaduan P2TPAKK
Telekonseling Tesaga
Layanan SAPA 129
Tutup
Ada yang bisa kami bantu?