Yogyakarta, DP3AP2 DIY (04/03/2021) – Sebagai rangkaian Peringatan Hari Perempuan Internasional tahun 2021 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY bekerjasama dengan Forum PUSPA DIY menyelenggarakan Seri kedua Talkshow Online yang diselenggarakan pada hari Selasa (2/3/2021). Talkshow ini merupakan langkah untuk membangun pemahaman dan kesadaran bersama terkait dengan isu-isu gender di masyarakat dan membangun semangat pergerakan perempuan menuju kesetaraan dan keadilan gender. Kegiatan ini di dukung juga oleh Organisasi-organisasi Perempuan di DIY dan berbagai forum pendukung PPPA yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam Seri Kedua ini menghadirkan Ibu Asri Mikatsih yang merupakan Koordinator PAKUDAYA dari Kota Yogyakarta, Tri Budi Lestari Pelaku Ekonomi Perempuan dari Gunung Kidul, dan Ketua Forum Puspa DIY Asru Tusna Aminudin. Dalam Talkshow ini diceritakan bagaimana pandemi berdampak pada ekonomi perempuan khususnya para pelaku ekonomi kecil. Turunnya omset, sepinya pesanan menjadikan para pelaku ekonomi baik di Kota Yogyakrta maupun di daerah Gunung Kidul harus mencari upaya-upaya untuk bertahan hidup. Beberapa inovasi dilakukan oleh para pelaku ekonomi ini, Ibu Tri Budi menceritakan strateginya dengan menciptakan strategi pemasaran baru dengan mengubah kemasan yang lebih kecil untuk menurunkan harga jual, menjual ke pasar yang baru dengan target yang baru. Ibu Asri Mikatsih dan kelompoknya mencoba dengan menciptakan Angkringan sebagai alternatif untuk tetap berproduksi dan menjual produk yang dihasilkannya. Mas Asrul menggaris bawahi bahwa para pelaku ekonomi perempuan di tingkat bawah ini memang terdampak namun juga banyak yang kemudian berkreatifitas untuk tetap bertahan hidup, dan mereka memiliki keyakinan bahwa setelah pandemi berlalu usaha akan lebih baik.
Penguatan para pelaku ekonomi ini perlu terus dilakukan baik melalui pendampingan, bantuan modal serta bantuan menjangkau pasar-pasar baru dengan berbagai cara. Harapannya pelaku ekonomi ini terus bertahan karena keberdayaan perempuan pelaku ekonomi ini sangat menentukan kualitas ekonomi keluarga yang ujungnya akan berdampak pada kesejahteraan keluarga. (AN)