Yogyakarta, DP3AP2 DIY (15/06/2022) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY dalam Rangka Perencanaan Pembangunan Kependudukan, melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan Jogja TV menyelenggarakan Talk Show bertema "Grand Design Pembangunan Kependudukan".
Acara ini diselenggarakan secara Live pada tanggal 14 Juni 2022 bertempat di studio I Jogja TV, Jl. Wonosari Km. 9 Yogyakarta bersama Bapak Yulius Sulastro, S.K.M, M.Kes Kepala Sub Koordinator Pengendalian Penduduk DP3AP2 DIY, Bapak Drs. Beni Suharsono, M.Si Kepala BAPPEDA DIY, Bapak Drs. Witono, M.Kes Widyaiswara Utama BKKBN Perwakilan DIY dan Vira Maya sebagai moderator .
Penduduk DIY sangat rentan terkena dampak dari permasalahan sosial sehingga perlu diupayakan bagaimana bisa tetap Produktif dan Berkualitas. Melihat kondisi tersebut perlu dibuatkan Perencanaan Pembangunan Kependudukan yang matang dan efektif dalam bentuk Grand Design Pembangunan Kependudukan DIY. “IMP DIY tertinggi ke2 di Indonesia, Usia Harapan Hidup DIY tertinggi se Indonesia, Angka Harapan Lama Sekolah DIY, namun terjadi migrasi masuk keluar yang sangat cepat dimana migrasi masuk dominan para lansia yang akan menghabiskan masa pensiunnya sedangkan migrasi keluar kebanyakan adalah usia produktif. Kondisi kependudukan harus dilihat secara utuh. Kalau tidak didesain dengan benar, kependudukan DIY akan menjadi permasalahan serius” kata Drs. Beni Suharsono, M.Si Kepala BAPPEDA DIY.
GDPK DIY disusun sejak tahun 2018 melalui 5 tahapan kegiatan: pembentukan Tim Teknis dan Tim Ahli, pengumpulan Data, FGD dan Penelitian, Penyusunan Naskah dan Pemberian Advice dan Seminar Naskah GDPK, selain itu ada proses tertib hukum yang harus dilalui sebelum GDPK DIY dapat dilaksanakan, hingga akhirnya terbitlah SK Gubernur DIY No 67/TIM/2022 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan GDPK DIY sebagai dasar pelaksanaan GDPK di DIY.
Penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan (L)