Yogyakarta, BPPM DIY- Hari Pertama Verifikasi Lapangan Perlombaan Desa tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 5 Juni 2015 di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Kedatangan Tim Penilai disambut dengan 1000 bendera merah putih di sepanjang jalan menuju Kantor Desa Purwosari. Tim Penilai Perlombaan Desa tingkat DIY tahun 2015 dipimpin oleh Ibu Kepala BPPM DIY Dra. Kristiana Swasti, M.Si dengan membawa Tim Penilai dari SKPD DIY maupun Vertikal serta TP PKK DIY. Di lokasi Tim Penilai Disambut oleh Wakil Bupati Kulon Progo beserta Ibu, Sekretaris BPMPDP&KB Kabupaten Kulon Progo, Wakapolres Kulon Progo, Camat Girimulyo, Kepala Desa Purwosari beserta Perangkat Desanya dan tokoh masyarakat Desa Purwosari.
Bupati Kulon Progo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo menyatakan bahwa ada hal penting yang perlu kami sampaikan berkaitan dengan instrumen penilaian, terutama tentang validitas data. Meskipun hanya berupa angka, namun sebenarnya mempunyai arti penting sebagai bahan analisa kondisi wilayah. Perlu dipahami bersama bahwa ketersediaan data dokumen, dan sistem administrasi sangat diperlukan saat lomba untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan ini dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam Sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Ibu Kepala BPPM DIY Dra. Kristiana Swasti, M.Si beliau menekankan bahwa Perlombaan Desa dan Kelurahan harus diselaraskan dengan prinsip otonomi daerah tersebut. Dimana pendekatan atau model pembangunan partisipatif dan keterlibatan peran serat masyarakat merupakan model yang harus diterapkan dan paling relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kunjungan Ke Lapangan dilaksanakan di 4(empat) titik yaitu:
a. Kunjungan ke Dusun Sabrangkidul dengan potensi membuat olahan buah salak. Dengan adanya produksi salak pondoh yang melimpah di Desa Purwosari sehingga disaat panen raya dan musim tertentu terkadang harga jual salak pondoh menjadi rendah. Hal itu membuat beberapa pihak berupaya mencari solusi untuk menyikapi hal tersebut. Salah satunya dengan mengolah buah salak pondoh menjadi beberapa olahan makanan. Secara bersama-sama dibentuklah kelompok usaha bersama oleh ibu-ibu di dusun sabrangkidul beranggotakan 15 orang dengan nama kelompok “Purwosal Langgeng” pada bulan November 2014 untuk mengolah salak pondoh menjadi Dodol Salak, Selai Salak, Bubuk Biji Salak dan Teh Kulit Salak.
b. Kunjungan Ke Kelompok Peternak Kambing PE
Kambing Peranakan Etawa atau yang lebih sering disebut dengan Kambing PE di Desa Purwosari banyak dibudidayakan dan dipelihara oleh warga masyarakat. Untuk menambah nilai ekonomis hal tersebut salah satunya dengan mengolah susu kambing PE menjadi susu karamel. Hal ini telah dilakukan oleh Kelompok Tani Estu Makmur dan Kelompok Pemberdayaan Petani Sadewa.
c. Pembentukan Kelompok KB Pria Sari Mulyo
Kelompok KB Pria Sari Mulyo dibentuk pada tahun 2013 dari dusun Tegalsari dan Dusun Sabrangkidul dikandung maksud agar dapat membatu program pemerintah dalam menggerakkan program Keluarga Berencana khususnya untuk KB MOP (metode operasi pria). Dengan kampanye kelompok KB Pria Sari Mulyo melalui kesenian klothekan, penciptaan lagu-lagu tentang KB dan Guyon Maton serta pendekatan secara intensif melaui anggota kelompok ternyata sangat efektif dalam mengajak warga masyarakat mengikuti program KB ini. Terbukti sampai saat ini kelompok KB Pria telah beranggotakan 42 orang yang semuanya telah mengikuti KB
d. Kunjungan ke Wisata Religius Gua Maria Lawangsih Patihombo. Potensi obyek wisata Gua Maria Lawangsih merupakan obyek wisata religius yang terletak di dusun Patihombo Desa Purwosari. Pertama kali di buka pada tahun 2009. Pengelolaan masih dikelola oleh umat Gereja St. Maria Fatima Pelemdukuh, Patihombo Purwosari
e. Kunjungan Ke pedukuhan Gedong dengan potensi utama TOGA(Tanaman Obat Keluarga) yang dikelola KWT Pantes diketuai Ibu Surtilah sejak Desember 1984 dengan no. Register 18/PS/111/08 dari Dinas Pertanian disertai dengan bantuan dana sejumlah 4 juta rupiah. Jumlah anggota 30 orang. Tanaman meliputi jahe, kencur, semua jenis empon-empon yang jumlahnya mencapai 11.705 batangTOGA
Di Akhir acara dilakukan pembacaan Kesan dan Pesan dari Tim Penilai yang disampaikan oleh Ibu Kepala BPPM DIY Dra. Kristiana Swasti, M.Si. Dilanjutkan Ibu Dra. Anik Yudhastawa Mangunsarkoro, M.Simewakili seluruh Tim Penilai menyerahkan kesan dan pesan dari Tim Penilai kepada Kepala Desa Purwosari Purwito Nugroho Wijimulyanto. Selanjutnya acara ditutup dengan pelepasan Tim Oleh Wakil Bupati Kulon ProgoDrs. H. Sutedjo.(KUN)